Rabu, 27 Maret 2013

PENALARAN


PENALARAN
·             Pengertian Penalaran

Penalaran adalah suatu pola pemikiran atau cara berpikir dengan melalui pengamatan disekitar kita atau diluar sekitar kita sehingga menciptakan suatu gagasan atau konsep yang baru.
Contoh :
Logam 1 dipanasi dan memuai
Logam 2 dipanasi dan memuai
Logam 3 dipanasi dan memuai
Logam 4 dipanasi dan memuai
dan seterusnya
    Jadi : semua logam yang dipanasi memuai

·           Proposisi

Proposisi penalaran adalah nilai yang menyatakan benar atau tidak, iya atau tidak, dari hasil suatu penalaran.
Contoh :
1.      Ayam adalah burung.
2.      Indonesia menjadi Negara makmur.
      Proposisi dapat dibedakan berdasarkan

·            Inferensi dan Implikasi

a.      Inferensi adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu informasi dan fakta yang sesuai dengan apa yang didapat.

b.     Implikasi adalah suatu pernyataan yang terdiri dari alasan dan akibat. Implikasi sering disebut suatu pernyataan bersyarat.

·           Cara menguji data

CARA MENGUJI DATA terdiri dari 3 yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
suatu  pengamatan yang dilakukan secara langsung ke lapangan atau sumber yang dituju.
2.  Kesaksian
 Langsung dari orang yang pernah mengetahui atau mengalami peristiwa bahkan bisa melalui dari membaca buku.
3. Autoritas
merupakan data yang didapat dari  pendapat dari seorang ahli, atau saksi ahli. Baik dari seorang,  badan, atau organisasi  yang dianggap berwenang.

·            Cara menguji fakta

Untuk mendapatkan hasil apakah data yang didapat merupakan fakta, sehingga dilakukannya suatu pengujian data tersebut sehingga akan menghasilkan data yang sesungguhnya terjadi.
Berikut dasar-dasar yang digunakan untuk menentukan faktamana yang dapat di jadikan evidensi :
a.       Konsistensi : suatu argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasive yang tinggi jika evidensi-evidensinya bersifat konsisten
b.      Keherensi : semua fakta yang akan digunakan sebagai Evindasi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.

·            Cara menguji kategorial

proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.


Sumber :



http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran


                                                                                                                            

Selasa, 26 Maret 2013

BERPIKIR INDUKTIF



BERPIKIR INDUKTIF

·       Definisi Induktif

suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus, sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Contoh : Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki sepeda motor. Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki sepeda motor dengan cepat dan mudah. Agar tidak datang terlambat, banyak orang yang berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan anak sekolah pun tidak mau kalah. Mereka berangkat ke sekolah memilih mengendarai sepeda motor. Dari pada naik sepeda biasa ataupun angkutan umum. Begitu juga dengan ibu-ibu. Untuk pergi ke pasar saja, mereka menggunakan sepeda motor. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang sepeda motor dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.



·       Generalisasi


penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh : Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional. Mustafa menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton cukup untuk kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras 2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit 200.000 ton dari rencana impor tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2007.

·            Hipotesis dan Teori

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
Premis Umum : jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Premis khusus : tidak ada uang
Kesimpulan : manusia akan kesulitan memenuhi kebutuhan
·       Analogi
Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada yang satu juga akan benar pada yang lain.

Contoh : 
 Sebuah tiang yang terbuat dari bahan yang berkualitas baik tidak mudah digoyahkan apalagi dirobohkan. Siapa saja yang ingin merusak akan sia-sia saja karena kekuatan yang dimilikinya berbeda dengan tiang yang dibuat dari bahan yang bermutu rendah. Tiang yang terbuat dari bahan yang bermutu rendah mudah untuk dirobohkan. Begitu pula dengan keimanan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang beriman dengan dasar keagamaan yang kuat tidak akan mudah digoyahkan oleh godaan dan pengaruh yang akan merusak keimanannya. Dengan demikian keteguhan iman seseorang dapat diibaratkan sebagai kekokoh tiang berkualitas.

        Hubungan Kausal

Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.

Contoh hubungan kausal  :

Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.

sumber :
http://www.yahya.web.id/2012/01/contoh-paragraf-deduktif-induktif.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/
 

BERPIKIR DEDUKTIF


BERPIKIR DEDUKTIF

·    Berpikir deduktif

Adalah suatu penalaran atau kesimpulan yang diambil dari kesimpulan yang berasalnya umum menjadi khusus, dan kebenarannya di yakini sehingga menjadi pengetahuan yang baru.

·       Silogisme

 merupakan penalaran deduksi secara tidak langsung, silogisme memerlukan dua premis sebagai data. Premis pertama disebut premis umum, premis yang kedua disebut premis khusus. Dari kedua premis tersebut, kesimpulan itu dirumuskan. Penalaran deduksi yang kedua yaitu entimen.

·       Silogisme kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
     Contoh : Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
    Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
    Akasia membutuhkan air (Konklusi)

·       Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh : Jika panas saya naik mobil angkot (mayor)
Sekarang panas (minor)
Jadi, saya naik mobil angkot ( konsklusi)

·       Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif, proposisi alternatif merupakan premis minor yang membenarkan salah satu alternatif, maka simpulan akan menolak alternatif lain.
Contoh :
Bapak andi berada di Subang atau Tasikmalaya
Bapak Andi berada di Subang
Jadi, Bapak Andi tidak berada di Tasikmalaya

·       Silogisme Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
-Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
-Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.