BERPIKIR
INDUKTIF
· Definisi
Induktif
suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus, sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Contoh : Di era zaman globalisasi ini,
banyak orang yang memiliki sepeda motor. Itu disebabkan, karena sekarang mereka
bisa memiliki sepeda motor dengan cepat dan mudah. Agar tidak datang terlambat,
banyak orang yang berangkat bekerja dengan mengendarai sepeda motor. Bahkan
anak sekolah pun tidak mau kalah. Mereka berangkat ke sekolah memilih mengendarai
sepeda motor. Dari pada naik sepeda biasa ataupun angkutan umum. Begitu juga
dengan ibu-ibu. Untuk pergi ke pasar saja, mereka menggunakan sepeda motor. Hal
ini menunjukkan bahwa sekarang sepeda motor dianggap sebagai barang yang
sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.
· Generalisasi
penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa
khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh : Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa
kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional.
Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras dalam
negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional. Mustafa
menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton cukup untuk
kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini
sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras 2008
diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit 200.000 ton dari rencana impor
tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat mencukupi
kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2007.
·
Hipotesis dan Teori
Silogisme yang terdiri atas premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Contoh :
Premis Umum : jika
tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Premis khusus : tidak ada uang
Kesimpulan : manusia akan kesulitan
memenuhi kebutuhan
· Analogi
Pemikiran
ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya,
dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada yang satu juga akan benar pada yang
lain.
Contoh :
Sebuah tiang yang
terbuat dari bahan yang berkualitas baik tidak mudah digoyahkan apalagi
dirobohkan. Siapa saja yang ingin merusak akan sia-sia saja karena
kekuatan yang dimilikinya berbeda dengan tiang yang dibuat dari bahan yang
bermutu rendah. Tiang yang terbuat dari bahan yang bermutu rendah mudah
untuk dirobohkan. Begitu pula dengan keimanan yang dimiliki seseorang.
Seseorang yang beriman dengan dasar keagamaan yang kuat tidak akan mudah
digoyahkan oleh godaan dan pengaruh yang akan merusak keimanannya. Dengan
demikian keteguhan iman seseorang dapat diibaratkan sebagai kekokoh tiang berkualitas.Hubungan Kausal
Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
Contoh hubungan kausal :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.
sumber :
http://www.yahya.web.id/2012/01/contoh-paragraf-deduktif-induktif.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/
0 komentar:
Posting Komentar