PENALARAN
· Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah suatu pola
pemikiran atau cara berpikir dengan melalui pengamatan disekitar kita atau
diluar sekitar kita sehingga menciptakan suatu gagasan atau konsep yang baru.
Contoh :
Logam
1 dipanasi dan memuai
Logam
2 dipanasi dan memuai
Logam
3 dipanasi dan memuai
Logam
4 dipanasi dan memuai
dan
seterusnya
Jadi : semua logam yang dipanasi memuai
· Proposisi
Proposisi penalaran adalah nilai
yang menyatakan benar atau tidak, iya atau tidak, dari hasil suatu penalaran.
Contoh
:
1. Ayam adalah burung.
2. Indonesia menjadi Negara makmur.
Proposisi dapat
dibedakan berdasarkan
· Inferensi
dan Implikasi
a. Inferensi
adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu informasi dan fakta yang sesuai
dengan apa yang didapat.
b. Implikasi
adalah suatu pernyataan yang terdiri dari alasan dan akibat. Implikasi sering
disebut suatu pernyataan bersyarat.
· Cara
menguji data
CARA MENGUJI DATA terdiri dari 3 yaitu
sebagai berikut :
1. Observasi
suatu pengamatan yang dilakukan secara langsung ke lapangan atau sumber yang dituju.
2. Kesaksian
Langsung dari orang yang pernah mengetahui atau mengalami peristiwa bahkan bisa melalui dari membaca buku.
1. Observasi
suatu pengamatan yang dilakukan secara langsung ke lapangan atau sumber yang dituju.
2. Kesaksian
Langsung dari orang yang pernah mengetahui atau mengalami peristiwa bahkan bisa melalui dari membaca buku.
3. Autoritas
merupakan data yang didapat dari pendapat dari seorang ahli, atau saksi ahli. Baik dari seorang, badan, atau organisasi yang dianggap berwenang.
merupakan data yang didapat dari pendapat dari seorang ahli, atau saksi ahli. Baik dari seorang, badan, atau organisasi yang dianggap berwenang.
· Cara
menguji fakta
Untuk mendapatkan hasil apakah data yang
didapat merupakan fakta, sehingga dilakukannya suatu pengujian data tersebut
sehingga akan menghasilkan data yang sesungguhnya terjadi.
Berikut dasar-dasar yang digunakan untuk
menentukan faktamana yang dapat di jadikan evidensi :
a. Konsistensi : suatu argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasive yang tinggi jika evidensi-evidensinya bersifat konsisten
b. Keherensi : semua fakta yang akan digunakan sebagai Evindasi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.
a. Konsistensi : suatu argumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga persuasive yang tinggi jika evidensi-evidensinya bersifat konsisten
b. Keherensi : semua fakta yang akan digunakan sebagai Evindasi harus pula koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia, atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.
· Cara
menguji kategorial
proposisi yang hubungan antara subjek dan
predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
0 komentar:
Posting Komentar