ADAT ISTIADAT ( Tradisi Hari
Nelayan)
Kota
Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
Teori :
Adat
istiadat adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing suatu daerah baik
berupa bahasa, kebiasaan sehari-hari/kegiatan, dll. Tentu saja ini merupakan
keunikan bagi masyarakat yang tidak tahu akan tradisi suatu tempat tersebut. Di
Indonesia banyak sekali keanekaragaman budaya khususnya di daerah-daerah,
mungkin saja kita banyak sekali yang tidak kita ketahui.
Kasus :
Disini
saya akan membahas tentang tradisi masyarakat di tempat pariwisata
Palabuhanratu, tradisi disini khususnya untuk para nelayan-nelayan yang disebut
Hari Nelayan/Labuh saji. Hari nelayan dilakukan setiap setahun sekali dalam
satu tahun. Tradisi hari nelayan dilakukan bagi para nelayan karena mensyukuri
atas penangkapan ikan selama ini.
Labuh
saji di laksanakan setiap tanggal 6 April, labuh saji ini ada sejak abad 15
awal mulanya pada waktu itu Mayangsagara memberikan sesuatu kepada Nyi roro
Kidul ( Ratu Pantai Selatan ) sehingga sampai sekarang melekat pada masyarakat
palabuhanratu.
Dahulu
dalam labuh saji ini melabuhkan dalam bentuk sesaje yaitu Kepala Kerbau, akan
tetapi sekarang tidak lagi menggunakan sesajen tersebut. Sesajen kepala kerbau
tersebut di ganti dengan penaburan benih ikan, penyu, dll. Labuh saji ini tak
hanya dilaksanakan sehari saja, bahkan sebelumnya sudah ada banyak
penjual-penjual berdatangan, sesudahnya pun ada acara seperti Wayang Golek. Dalam
acara tradisi ritual ini tidak hanya di hadiri oleh masyarakat sekitar tetapi
oleh para pejabat dan warga masyarakat di luar kota Palabuhanratu.
Analisis :
Banyak kebiasaan masyarakat di wilayah daerah saya selain hari nelayan ada juga acara Seren Taun, jadi seren taun ini merupakan salah satu rangkaian upacara ritual bercocok tanam padi yang bertujuan mengucapkan rasa syukur kepada Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan, rangkaiannya acaranya : Turun Nyambut, Ngasek,Mipit,Nganyaran, Seren Taun. Bahkan acaranya bisa berlangsung empat hari empat malam penutup atau puncaknya dengan wayang golek. Berbagai acara ada di acara seren taun. Bahkan warga luar negeri pun banyak yang berdatangan untuk menyaksikannya.
Setelah saya membahas tentang adat istiadat di wilayah tempat tinggal saya, bahwa ciri khas tiap daerah itu berbeda-beda tetapi menarik. Mungkin pada waktu dulu hari nelayan ini tidak banyak orang mengetahui setelah semakin berkembangnya teknologi saya lihat sudah masuk ke internet, dan setiap perayaan selalu ramai oleh tamu dari luar daerah. Kebiasaan tiap daerah belum tentu dimiliki oleh negara lain, maka bersyukurlah kita sebagai Warga Negara Indonesia karena kaya akan keragaman bahasa, budaya dan lain-lain.
Analisis :
Banyak kebiasaan masyarakat di wilayah daerah saya selain hari nelayan ada juga acara Seren Taun, jadi seren taun ini merupakan salah satu rangkaian upacara ritual bercocok tanam padi yang bertujuan mengucapkan rasa syukur kepada Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan, rangkaiannya acaranya : Turun Nyambut, Ngasek,Mipit,Nganyaran, Seren Taun. Bahkan acaranya bisa berlangsung empat hari empat malam penutup atau puncaknya dengan wayang golek. Berbagai acara ada di acara seren taun. Bahkan warga luar negeri pun banyak yang berdatangan untuk menyaksikannya.
Setelah saya membahas tentang adat istiadat di wilayah tempat tinggal saya, bahwa ciri khas tiap daerah itu berbeda-beda tetapi menarik. Mungkin pada waktu dulu hari nelayan ini tidak banyak orang mengetahui setelah semakin berkembangnya teknologi saya lihat sudah masuk ke internet, dan setiap perayaan selalu ramai oleh tamu dari luar daerah. Kebiasaan tiap daerah belum tentu dimiliki oleh negara lain, maka bersyukurlah kita sebagai Warga Negara Indonesia karena kaya akan keragaman bahasa, budaya dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar